Pusat Studi Lingkungan Universitas Budi Luhur (PSL-UBL) didirikan sebagai bentuk kepedulian masyarakat akademik UBL, terhadap berbagai persoalan lingkungan yang ada di Indonesia. Pelaksanaan pembangunansecara masih dilakukan diberbagai bidang yang meliputi infrastruktur, pertanian, transportasi dan pertambangan. Sementara itu di berbagai negara telah dikemukakan ide-ide tentang pengelolaan lingkungan dan asesmen, dampak lingkungan yang perlu dilakukan untuk mencegah tidak terkendalinya kerusakan lingkungan sebagai dampak dari pembangunan. pada masa itu mulai bermunculan institusi terkait dengan lingkungan baik di lingkungan pemerintahan maupan masyarakat yang didirikan.
Di Indonesia , Pemerintah menetapkan Kementerian Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH), dengan menteri pertamanya adalah Prof. Dr. Emil Salim. Keterbatasan SDM di Pemerintah direspon dengan mengundang para ahli di beberapa Universitas terkemuka seperti UI, IPB, UGM, ITB, dan UNPAD untuk memberikan konstribusi dalam program-program pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. Hal tersebut memicu memformalkan kelompok-kelompok diskusi akademik di berbagai Universitas menjadi bentuk pusat penelitian atau pusat studi. Pusat-pusat tersebut diharapkan untuk membantu pemerintah pada penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang lingkungan, serta membantu memecahkan berbagai persoalan lingkungan sebagai dampak pembangunan.
Lebih lanjut dalam merespon perubahan iklim dunia sekaligus sebagai bentuk dukungan pada salah satu dari 17 program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengambil aksi untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan yang meliputi :
- Menguatkan daya tahan dan kapasitas adapstasi terhadap bahaya hal-hal yang berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara.
- Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional
- Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia maupun institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini.
- Mengimplementasikan komitmen yang dibuat oleh pihak negara-negara maju kepada Kerangka Kerja Konvensi PBB mengenai perubahan iklim dengan tujuan untuk memobilisasikan Dana Iklim Hijau (Green Climate Fund/GCF) melalui kapitalisasi secepat mungkin
- Mendukung mekanisme untuk peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan manajemen terkait perubahan iklim yang efektif di negara-negara kurang berkenan dan negara berkembang kepulauan kecil, dengan berfokus pada perempuan, remaja, dan masyarakat lokal dan marjinal.
Pusat Studi Lingkungan Universitas Budi Luhur (PSL-UBL) siap memberikan layanan dalam bidang penelitian, pelatihan, dan atau pendampingan bagi masyarakat umum maupun lembaga pendidikan.